(mountkinabalu.com)
Kinabalu - Setidaknya 145 orang
terjebak di Gunung Kinabalu menyusul gempa bumi yang melanda Sabah,
Malaysia. Saat ini operasi penyelamatan tengah dilakukan.
Direktur Sabah Parks, Dr Jamili Nais mengatakan, sebuah helikopter akan bertolak menuju Laban Rata untuk membawa mereka yang terluka di Gunung Kinabalu.
"Diperkirakan ada 105 hingga 109 orang termasuk pendaki, guide dan seorang petugas Sabah Parks yang terjebak, namun ini tidak berada di wilayah berbahaya, jadi kami sarankan mereka tidak bergerak karena khawatir ada bebatuan yang runtuh," ujar Nais seperti dilansir New Straits Times, Jumat (5/6/2015).
"Kami minta adanya koordinasi operasi penyelamatan, kami minta mereka menunggu sampai situasi stabil sebelum melakukan upaya apapun," imbuhnya.
Selain mereka, sekitar 40 orang lainnya juga terjebak di sekitar gunung tersebut. Empat orang di antaranya mengalami luka-luka, seperti kaki dan tangan yang patah dan cedera kepala.
"Kami telah memindahkan mereka yang terluka ke daerah Laban Rata untuk kemudian dijemput helikopter dalam waktu secepatnya," tutur Nais.
Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (5/6/2015), gempa terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer dengan pusat gempa berada sekitar 19 kilometer dari kota Ranau dan sekitar 54 kilometer dari Kota Kinabalu, ibukota Negara Bagian Sabah.
Tak ada peringatan tsunami terkait gempa berkekuatan 6 Skala Richter (SR) yang dilaporkan terjadi pada Jumat (5/6) pukul 07.15 waktu setempat ini. Selama ini, gempa besar terbilang langka di Malaysia.
Para pengguna media sosial Malaysia banyak yang memposting foto-foto jalan yang rusak akibat gempa, juga kaca-kaca jendela yang pecah dan tembok serta lantai yang retak di Sabah. Namun sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan besar yang terjadi akibat gempa.
Direktur Sabah Parks, Dr Jamili Nais mengatakan, sebuah helikopter akan bertolak menuju Laban Rata untuk membawa mereka yang terluka di Gunung Kinabalu.
"Diperkirakan ada 105 hingga 109 orang termasuk pendaki, guide dan seorang petugas Sabah Parks yang terjebak, namun ini tidak berada di wilayah berbahaya, jadi kami sarankan mereka tidak bergerak karena khawatir ada bebatuan yang runtuh," ujar Nais seperti dilansir New Straits Times, Jumat (5/6/2015).
"Kami minta adanya koordinasi operasi penyelamatan, kami minta mereka menunggu sampai situasi stabil sebelum melakukan upaya apapun," imbuhnya.
Selain mereka, sekitar 40 orang lainnya juga terjebak di sekitar gunung tersebut. Empat orang di antaranya mengalami luka-luka, seperti kaki dan tangan yang patah dan cedera kepala.
"Kami telah memindahkan mereka yang terluka ke daerah Laban Rata untuk kemudian dijemput helikopter dalam waktu secepatnya," tutur Nais.
Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (5/6/2015), gempa terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer dengan pusat gempa berada sekitar 19 kilometer dari kota Ranau dan sekitar 54 kilometer dari Kota Kinabalu, ibukota Negara Bagian Sabah.
Tak ada peringatan tsunami terkait gempa berkekuatan 6 Skala Richter (SR) yang dilaporkan terjadi pada Jumat (5/6) pukul 07.15 waktu setempat ini. Selama ini, gempa besar terbilang langka di Malaysia.
Para pengguna media sosial Malaysia banyak yang memposting foto-foto jalan yang rusak akibat gempa, juga kaca-kaca jendela yang pecah dan tembok serta lantai yang retak di Sabah. Namun sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan besar yang terjadi akibat gempa.
No comments: