VIVA.co.id - Sebanyak
enam pendaki asal Jakarta dan Depok yang tersambar petir saat berkemah
di satu lembah di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, tak terluka. Saat
ini keenamnya sudah berhasil dievakuasi dari gunung berketinggian 2.249
meter di atas permukaan laut.
Keenam korban tersebut di antaranya
Dede Aryo (21) asal Jakarta, Iman Cahyasaputra (20) asal Depok, Deni
Adisaputro (21) asal Depok, Zahara Yahya (20) asal Depok, Tio Muhammad
(20) asal Depok, dan Baskara Muhammad (21) asal Depok.
Bintara Administrasi Komunikasi Sosial Komando Resor Militer Tarogong, Sersan Satu Abdul Gani menyatakan, petugas penyelamat menjangkau tenda keenam pendaki pada pukul 03.00, Selasa 27 Januari 2015.Petugas kemudian memapah dan menandu pendaki.
Saat ditemukan, dua pendaki dalam kondisi pingsan dan empat lainnya masih lemah. Pendaki yang pingsan adalah Tio Muhamad dan Zahara Yahya "Kemungkinan kena aliran listrik saat petir menyambar, bukan tersambar petir secara langsung sehingga para korban tidak menderita luka-luka," kata Abdul Gani.
Meski sampai lokasi pada pukul 03.00, petugas baru bisa mengevakuasi setelah tim medis dari Puskesmas Cipanas Tarogong tiba pada pukul 05.00.
"Setelah itu para korban langsung ditangani tim medis hingga kedua pendaki yang tak sadarkan diri siuman," katanya.
Setelah itu, dengan menggunakan tandu dan sebagian dipapah, para pendaki turun ke Pos 2, di Kampung Citiis, Desa Pasaahan, Kecamatan Tarogong. Kemudian dari Pos 2 keenam korban diantar ke Bandung, menggunakan mobil Basarnas. Dari bandung korban dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Bintara Administrasi Komunikasi Sosial Komando Resor Militer Tarogong, Sersan Satu Abdul Gani menyatakan, petugas penyelamat menjangkau tenda keenam pendaki pada pukul 03.00, Selasa 27 Januari 2015.Petugas kemudian memapah dan menandu pendaki.
Saat ditemukan, dua pendaki dalam kondisi pingsan dan empat lainnya masih lemah. Pendaki yang pingsan adalah Tio Muhamad dan Zahara Yahya "Kemungkinan kena aliran listrik saat petir menyambar, bukan tersambar petir secara langsung sehingga para korban tidak menderita luka-luka," kata Abdul Gani.
Meski sampai lokasi pada pukul 03.00, petugas baru bisa mengevakuasi setelah tim medis dari Puskesmas Cipanas Tarogong tiba pada pukul 05.00.
"Setelah itu para korban langsung ditangani tim medis hingga kedua pendaki yang tak sadarkan diri siuman," katanya.
Setelah itu, dengan menggunakan tandu dan sebagian dipapah, para pendaki turun ke Pos 2, di Kampung Citiis, Desa Pasaahan, Kecamatan Tarogong. Kemudian dari Pos 2 keenam korban diantar ke Bandung, menggunakan mobil Basarnas. Dari bandung korban dibawa pulang ke rumah masing-masing.
No comments: